PMB Simak UMI Download

Detail Berita

UMI Laksanakan Seminar Nasional Inovasi dan Informatika bersama BMKG Sumatera Utara

23 July 2021

Fakultas Ilmu Komputer-Universitas Methodist Indonesia menyelenggarakan Seminar Nasional Inovasi dan Informatika (SNIIF) dengan Judul "Peran Perguruan Tinggi Menghadapi Potensi Kebencanaan di Sumatera Utara berbasis IOT dan Data Science” Bersama Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah Medan.
Keynote Speaker pada kali ini menghadirkan Bapak Hartanto, ST, MM, selaku Kepala Balai Besar MKG Wilayah I Medan dan, Prof. Dr.  Muhammad Zarlis. merupakan Guru Besar Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara dan juga langsung dibuka dan dihadiri oleh Rektor UMI Bapak Drs. Humuntal Rumapea, M.Kom
Dalam sambutannya, Humuntal Rumapea menjelaskan kondisi kebecanaan di Indonesia khususnya di Sumatera Utara terus meningkat, untuk itu perlunya peranan dari Perguruan Tinggi untuk melakukan kajian/penelitian di bidang kebencanaan dan bersinergi dengan BMKG.
Kemudian Kepala MKG Wilayah I, Hartanto, ST, MM dalam paparannya menjelaskan, saat ini, tantangan BMKG kedepan cukup berat, peningkatan kebencanaan tidak hanya dibidang hidro meteorologi, dan geofisika tetapi juga dibidang pertanian dan kesehatan. 
Kesemua bidang tidak terlepas dari layanan data dan infromasi BMKG. Kita ambil contoh dampak dari perubahan iklim di bidang potensi penyakit demam berdarah, potensi gempa bumi di saat pandemik COVID 19, tentunya sangat diperlukan bagaimana memetakan itu dengan Internet of Things (IoT) dan Data Science. Untuk itu diperlukan kolaberasi dengan perguruan tinggi.
Kemudian dalam paparan Guru Besar Ilmu Komputer, Prof. Dr. Muhammad Zarlis menjelaskan terkait dengan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen. Sehingga peran dari perguruan tinggi sangat diperlukan melalui penerapan MBKM. Selanjutnya juga menjelaskan pentingnya pengembangan IOT dan Data Sceince di bidang ke bencanaan, potensi riset dan pengabdian dengan industri seperti BMKG sangat diperlukan, maka dengan melihat kondisi Sumatera Utara merupakan wilayah yang kompleks dari sisi bencana. Maka perguruan tinggi harus menyikapi ini sehingga sinergi dari kampus dan Dunia Usaha dan Dunia Industri 
sangat diperlukan mengatasi tantangan tersebut.
Kegiatan seminar tersebut juga menyelenggarakan seminar dalam paralel sesion untuk para pemakalah. Berdasarkan laporan panitia, Jimmy F Naibaho, menjelaskan kegiatan seminar nasional ini di ikuti lebih dari 256 peserta, 46 pemakalah yang berasal dari beberapa daerah, seperti Aceh, Medan, Bengkulu dan NTT. 
Universitas Methodist Indonesia berharap kepada semua peserta baik mahasiswa, dosen, praktisi dan masyarakat umum dapat meningkatkan pemahaman dalam melihat potensi kebencanaan di Sumatera Utara. Sehingga ke depannya penelitian mahasiswa maupun dosen dapat diarahkan sesuai dengan kebutuhan dan merujuk pada fokus riset nasional yang telah dibuat oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tentang kebencanaan.